Tuesday, 26 May 2009

Hujatan Politik

Kampanye politik kian semakin panas, kadang dicirikan stigmatisasi lawan politik yang nyaris bersifat fitnah. Saling sindir sering terjadi diantara partai guna mematikan partai politik lain. Hal inilah yang terjadi pda pemilu 2009. Semakin maraknya hujatan, sindirin, ocehan dari lawan dan ini merupakan tindakan yang tidak mempunyai etika dalam berpolitik. Menjaga perasaan dan tenggang rasa kian kendor . Politik berarti tidak seharusnya main kasar, dan dengan cara- cara yang tidak berakhlak. Masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan politik yang dilaksanakan secara berbudaya, beradab dan beretika.

Banyak pihak yang pandai berotoriter, banyak wacana, seolah- olah sangat berpihak pada rakyat kecil namun pada pada umumnya setelah menjabat dalam kepemerintahan semua tujuan diputar balik hanya untuk kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi ini dapat dilihat dari kerja pada masyarakat, korupsi dan komunikasi yang semakin jauh dengan masyarakat.

Partai yang bisa dijadikan pedoman adalah partai yang bisa melihat, memahami dan memperbaiki segala kekurangan, tidak hanya dilakukan dengan kata- kata yang bisa membunuh masyarakat.

Pemberian cap atau judge pada lawan politik tanpa rinci dengan stigmatisasi membantu pendidikan masyarakat dan tidak kondisif bagi perkembangan demokrasi yang lebih dewasa di Negara kita. Berkembangnya cara berpikir dalam berpolitik pada pemilu kali ini mengarah pada fitnah- fitnah.

No comments:

Post a Comment